Jakarta, Aspek kepribadian seseorang dapat terungkap dalam sekejap lewat pemeriksaan kesehatan. Sebuah penelitian menemukan bahwa detak jantung seseorang berhubungan dengan ciri kepribadian tertentu yang dimilikinya.
Detak jantung dipengaruhi oleh aktivitas listrik jantung dan juga bisa digunakan untuk memprediksi keramahan, ciri kepribadian yang menggambarkan seberapa besar kasih sayang atau empati seseorang.
Penelitian yang dimuat jurnal PLoS ONE ini melibatkan 425 orang mahasiswa berusia 18 - 33 tahun. Para siswa menyelesaikan tes kepribadian dan diukur aktivitas detak jantungnya menggunakan elektrokardiografi (EKG).
"Detak jantung dapat digunakan untuk mengukur kepribadian dengan lebih objektif dibandingkan metode saat ini. Kepribadian biasanya diketahui menggunakan psikotes. Tapi tes ini seringkali menimbulkan bias sebab orang dapat memilih jawaban yang menurut mereka lebih dapat diterima. Misalnya, bisa saja orang melebih-lebihkan sifatnya sendiri," kata Stefan Koelsch, profesor psikologi biologi di Freie Universität Berlin seperti dilansirMyhealthnewsdaily, Senin (12/3/2012).
Para peneliti juga dapat menggunakan detak jantung untuk mengetahui ciri khas gangguan emosi tertentu seperti depresi, penyakit jantung dan tekanan darah. Suatu saat nanti, peneliti berharap detak jantung bisa membantu mendiagnosis gangguan mental atau mengenali orang yang berisiko mengalami gangguan mental.
"Ciri-ciri kepribadian dapat mempengaruhi jantung lewat beberapa cara, baik lewat koneksi saraf langsung antara otak dan hati, lewat pola pernapasan atau pelepasan hormon tertentu," kata Koelsch.
Sebelumnya, Koelsch dan rekan-rekannya telah menemukan hubungan antara pola aktivitas listrik jantung dengan kepribadian yang dingin, yaitu kecenderungan untuk tidak menunjukkan emosi di depan orang lain. Dalam penelitiannya, pola serupa terlihat pada orang yang mendapat skor tinggi dalam kepribadian neurotisisme dan mendapat skor rendah pada emosi positif.
Koelsch menduga bahwa pola listrik tertentu pada jantung bisa memicu beberapa penyakit. Namun penelitian selanjutnya masih diperlukan untuk mengkonfirmasi dugaan ini. Penelitian lain telah menemukan hubungan antara kondisi emosi yang buruk seperti depresi dan kecemasan dengan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
"Untuk selanjutnya, kami ingin melihat apakah intervensi tertentu seperti mendengarkan musik atau menonton film akan mengubah keadaan emosional seseorang dan aktivitas listrik jantung," kata Koelsch.
No comments:
Post a Comment