Jakarta, Anak-anak sekolah sebaiknya meluangkan waktu setidaknya 1 jam sehari berolahraga untuk meningkatkan prestasi sekolahnya dan mengurangi obesitas. Sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa murid SD yang lebih aktif fisiknya cenderung mendapat nilai tes yang lebih baik dibandingkan teman sekelas yang kurang fit.
Dr Sigman menyarankan bahwa pelajaran olahraga yang berkualitas juga memiliki dampak jangka panjang pada pendidikan anak dibandingkan ruang kelas biasa. Pernyataan ini dikemukakan untuk menjawab kekhawatiran makin banyaknya anak-anak yang menghabiskan waktu dengan duduk karena terpaku pada acara televisi, internet dan video game.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa hampir 9 dari 10 orang anak-anak tidak berhasil meluangkan waktu 60 menit setiap hari untuk berolahraga. Dr Sigman bersikeras bahwa aktivitas fisik adalah kunci untuk mengurangi obesitas pada anak-anak sambil meningkatkan kecerdasannya.
"Anak-anak sebaiknya menghabiskan waktu setidaknya satu jam sehari melakukan beberapa aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang berat jauh lebih baik daripada yang sedang. Jangan khawatir bahwa rutinitas ini akan mengurangi prestasi karena menyita sedikit waktu belajar," kata Dr Sigman.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat membandingkan kapasitas otak dan nilai tes antara dua kelompok anak berusia 9 - 10 tahun. Salah satu kelompok lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan kelompok lainnya. Temuan menunjukkan bahwa siswa yang lebih bugar memiliki kapasitas otak 12 persen lebih besar dibandingkan teman-teman sebayanya dan mendapat skor lebih baik dalam tes penalaran spasial dan kognitif.
Penelitian terhadap remaja laki-laki di Swedia juga menemukan bahwa murid yang lebih bugar cenderung memiliki IQ tinggi dan melanjutkan kuliah ke universitas.
"Aktivitas fisik dapat membantu proses kognitif anak dengan meningkatkan aliran darah dan oksigen ke otak. Hal ini meningkatkan kadar norepinefrin dan endorfin untuk mengurangi stres dan memperbaiki mood, meningkatkan faktor pertumbuhan yang membantu menciptakan sel-sel saraf baru dan mendukung hubungan sinapsis sel otak yang penting dalam proses belajar," kata Dr Sigman.
No comments:
Post a Comment